Materi Pembelajaran IPA
3.6 Mendeskripsikan perkembangan makhluk hidup
3.8 Mendeskripsikan peristiwa rotasi bumi, revolusi bumi, rotasi
bulan, revolusi bulan, dan peristiwa gerhana matahari
KOMPAS.com - Sama
seperti manusia dan hewan, pada tumbuhan juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran yang bersifat kuantitatif dan irreversible, sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan. Dilansir situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan. Kecambah kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil. Setelah tumbuh hingga mencapai ukuran dan usia tertentu akan berkembang membentuk bunga dan buah atau biji sebagai alat perkembanganbiakan. Pertumbuhan yang terjadi pada tumbuhan ada di daerah meristematis (titik timbuh), yaitu bagian yang mengandung jaringan meristem. Di mana terletak di ujung batang, ujung akar dan kambium. Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua macam, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
- Pertumbuhan primer
Pertumbuhan primer merupakan
pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan meristem primer. Titik
tumbuh terbnetuk sejak tumbuhan masih berupa embrio. Jaringan meristem terletak
di ujung batang dan ujung akar. Dampak pertumbuhan primer akar dan batang
tumbuhan tambah panjang. Pada buku Biologi Kelompok Pertanian (2008)
karya Deden Abdurahman, pertumbuhan primer memungkinkan akar menembus tanah dan
ujung batang mencapai matahari.
Akhirnya bakal akar dan bakal batang akan membentuk
sistem akar dan sistem tajuk.
Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasarkan
aktivitasnya terbagi menjadi tiga daerah, yaitu:
Daerah
pembelahan, yaitu sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik).
Daerah
pemanjangan, yaitu sel-sel yang berada di belakang daerah
pembelahan dan mengalami pemanjangan ukuran.
Daerah
diferensiasi, yaitu bagian paling belakang dari daerah
pertumbuhan. Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya
serta daun muda dan tunas lateral yang akan menjadi cabang.
Pertumbuhan sekunder terjadi oleh
aktivitas jaringan meristem sekunder. Contoh jaringan meristem sekunder adalah
jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Sel-sel
jaringan kambium senantiasa membelah. Pembelahan ke arah dalam membentuk xilem
atau kayu sedangkan pembelahan ke luar membentuk floem atau kulit kayu. Dampaknya
aktivitas jaringan meristem pada kambium, diameter batang dan akar bertambah
besar. Pada tumbuhan monokotil tidak mempunyai kambium, jadi tidak mengalami
pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil dan
merupakan hasil aktivitas jaringan meristem sekunder. Pertumbuhan sekunder pada
batang dan akar tumbuhan dikotil tidak berlangsung merata sepanjang tahun
karena dipengaruhi musim. Pada musim kemarau lapisan yang terbentuk lebih tipis
dibandingkan saat musim hujan
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
dan Perkembangan Tumbuhan
Terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perekmbangan sebuah tumbuhan,
di antaranya adalah sebagai berikut.
Faktor Luar
(Eksternal)
Faktor luar
merupakan lingkungan yang terdapat diluar tumbuhan yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan serta perkembangan tanaman. Beberapa diantaranya adalah.
- Tanah:
Tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan sebuah tanaman karena, tanah
merupakan sumber utama dari nutrisi dan air yang dibutuhkan oleh tanaman.
Tanah dalam hal ini adalah media tanam bagi tumbuhan.
- Suhu:
Suhu mengendalikan proses fisik dan kimiawi yang sangat penting bagi
tumbuhan, sebab proses-proses tersebut yang akan mengendalikan reaksi
biologi dalam tanaman.
- Cahaya:
Cahaya memiliki peran yang cukup siginifikan terhadap proses pertumbuhan
dan perkembangan suatu tumbuhan. Salah satunya adalah menghalangi kerja
zat kimia.
- Kelembaban
dan Air: Kelembaban udara memiliki peran dalam mempengaruhi proses
transpirasi pada tanaman yang berhubungan dengan penyerapan nutrisi.
Sedangkan air memiliki peran sebagai pelarut zat hara dalam tanah.
Faktor Dalam
(Internal)
Faktor
internal merupakan beberapa hal yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan
tumbuhan yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri. Beberapa diantaranya
adalah sebagai berikut.
- Gen:
Gen mengandung faktor sifat keturunan sebuah tumbuhan yang dapat diturunkan
pada tumbuhan keturunannya.
- Hormon:
hormone merupakan regulator pertumbuhan yang penitng bagi tumbuhan.
Beberapa hormone di dalam tumbuhan adalah auksin, sitokinin, dan
giberelin.
1. Tumbuhan
Berkembang Biak secara Generatif
2.
Tumbuhan Berkembang Biak Secara Vegetatif
Alami
buatan
1. Rotasi
Bumi
Bumi
berotasi pada porosnya. Rotasi adalah berputar pada sumbunya. Bumi berotasi
dari arah Barat ke Timur. Akibat rotasi bumi adalah sebagai berikut:
a) Terjadinya
pergantian siang dan malam, bagian bumi yang menghadap ke matahari akan
mengalami siang hari dan baian yang membelakangi matahari mengalami malam hari.
Selama 12 jam akan bergantian yang tadinya malam berganti menjadi siang begitu
juga yang tadinya siang berganti malam.
b)
Terjadinya gerakan semu matahari, matahari seolah-olah bergerak dari timur ke
barat mengitari bumi, seolah-olah matahari terbit dari sebelah timur dan
terbenam di sebelah barat.
c)
Terjadinya perbedaan waktu. Terdapat perbedaan waktu di tempat-tempat yang
berbeda letak meridiannya. Setiap 1° berbeda 4 menit atau setiap 15° berbeda 1
jam. Atas dasar inilah diadakan pembagian wilayah waktu. Seperti di Indonesia
daerah yang terletak antara 95° BT sampai 141° BT dibagi menjadi 3 wilayah
waktu, yaitu:
- Waktu
Indonesia bagian Barat (WIB) berada di antara garis bujur 95°BT dan 105°BT
- Waktu
Indonesia Bagian Tengan (WITA) berada antara garis bujur 105°BT dan 120°BT
- Waktu
Indonesia Timur (WIT) berada di antar garis bujur 120°BT dan 135°BT Kota
Greenwich dekat London Inggris ditetapkan sebagai garis bujur 0°.
d. Terjadi
penggembungan di bagian tengah dan terjadi pemampatan di daerah kutub.
2. Revolusi
Bumi
Selain
berotasi pada porosnya, bumi pun beredar mengitari matahari atau berevolusi
mengitari matahari. Bila kamu perhatikan matahari terbit sebelah timur tidak
selalu pada tempat yang tetap, kadang-kadang agak sebelah utara atau sebelah
selatan. Ini disebabkan karena lintasan peredaran bumi berbentuk elips dan
poros bumi tidak tegak lurus melainkan miring sekitar 23,5°. Akibat revolusi
bumi terjadi peredaran semu matahari yaitu matahari seolah-olah melakukan
pergeseran dari utara ke selatan khatulistiwa. Akibat lain, Indonesia memiliki
dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
3. Revolusi
dan Rotasi Bulan
Bulan adalah
satelit alami bumi. Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu berotasi pada
porosnya, beredar mengelilingi bumi, dan bersama bumi beredar mengelilingi
matahari. Periode revolusi Bulan mengelilingi Bumi ternyata sama dengan periode
rotasinya. Artinya, kecepatan Bulan mengitari bumi sama dengan rotasi pada
porosnya. Akibatnya, permukaan Bulan terlihat dari bumi selalu sama. Sama
halnya dengan planet, Bulan tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi Bulan
tampak terang pada malam hari. Ini dikarenakan Bulan memantulkan cahaya dari
matahari. Penampakan bulan dari bumi tidak sama. Perubahan penampakan bulan
tersebut dinamakan fase-fase bulan, di antaranya bulan sabit, bulan purnama,
bulan separuh, dan bulan penuh. Selain itu revolusi Bulan juga membuat adanya
pasang dan surut air laut, terjadinya gerhana Bulan, dan gerhana Matahari.
Daftar Pustaka
https://bobo.grid.id/read/082650366/apa-itu-rotasi-bumi-revolusi-bumi-dan-revolusi-bulan-ini-penjelasan-beserta-akibatnya-untuk-kehidupan?page=all
Sulistiyanto, H. & Wiyono, E. (2008). Ilmu
pengetahuan untuk sd dan mi keas vi. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
No comments:
Post a Comment