Followers

Saturday, 11 May 2024

Refleksi Pengalaman Belajar Mata Kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen I

Refleksi Pengalaman Belajar Setiap Mata kuliah (LK 2)

231135103 - Valerius Riko Hernawan

Indikator

Pertanyaan Identifikasi Diri

Nama mata kuliah

Prinsip Pengajaran dan Asesmen I

Reviu pengalaman belajar

  1. Pengalaman belajar apa yang berguna dan menarik?

Pengalaman belajar yang berguna dan menarik menurut saya adalah kegiatan wawancara guru mengenai pembelajaran dengan pendekatan TaRL. Hal ini menarik karena kegiatan ini dilakukan dalam kelompok serta guru yang kami wawancarai saat itu adalah pak Anggit selaku wali kelas I SD PPL kami. Kegiatan ini berguna terutama saat ini guru dituntut untuk merancang pembelajaran yang berbasis TaRL sehingga hal ini menjadi pembelajaran untuk kami dalam pemahaman apa iti TaRL.


  1. Pengalaman belajar apa yang berguna tetapi kurang menarik?

Pengalaman belajar yang berguna tetapi kurang menarik menurut saya adalah ketika mempelajari Understanding by Design kami belajar dengan sistem membuat kelompok yang terdiri dari 3 mahasiswa dan harus berbeda dari kelompok PPL. Sebenarnya berguna karena kami dapat berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai apa itu UbD. Hal yang membuat kurang menarik adalah saat itu saya tidak mendapatkan kelompok dan karena kelompok lain sudah terbentuk sehingga tidak ada yang bisa diajak bertukar. 


  1. Pengalaman belajar apa yang menarik tapi kurang berguna?

Pengalaman belajar yang menarik tetapi kurang berguna menurut saya adalah saat kami melaksanakan kegiatan presentasi video yang sudah kami buat. Menurut saya video yang dibuat sudah berupa visual dan audio sehingga tidak perlu kami jelaskan lagi. Namun pengalaman ini menarik karena melatih public speaking kami.


  1. Pengalaman belajar apa yang tidak menarik dan tidak berguna dalam konteks sebagai calon guru? 

Pengalaman belajar selama kuliah makul PPA I saya merasa mendapatkan pengalaman yang berguna dan menarik. Beberapa pengalaman mungkin hanya berguna ataupun menarik namun pelajaran yang disediakan memberikan satu arti dan hal yang dapat ditefleksikan menjadi pengalaman bermakna.


Refleksi pengalaman belajar

  1. Apa yang telah terjadi?

Wawancara dengan pak Anggit mengenai pembelajaran TaRL memberikan informasi dan pandangan guru tentang praktik mengenai teori yang sudah kami pelajari di kampus. Sebagai guru kami memang perlu mendapatkan informasi dan pandangan guru yang telah terjun lebih dahulu di sekolah. Saya menjadi semakin siap setelah melakukan wawancara dan mulai membayangkan rancangan mengenai tips dari pak Anggit. Mempelajari rancangan berpikir UbD membantu saya dalam membuat rancangan pembelajaran yang efektif. Setelah saya refleksikan kembali kegiatan-kegiatan yang meningkatkan public speaking memang perlu apa lagi mengingat saat ini adalah pendidikan yang menempa calon-calon guru menjadi seorang guru profesional. 


  1. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? 

Hal tersebut dapat terjadi karena saat melaksanakan wawancara kami berdiskusi mengenai apa itu TaRL, bagaimana penggunaan pendekatan itu dalam kegiatan konkret di kelas, dan lain sebagainya. Pak anggit menjelaskan sesuai pengalamannya sebagai guru kelas I. Saat pembagian kelompok di materi UbD seorang pendidik sebaiknya melakukan perhitungan yang matang dan memberikan aturan yang jelas di awal sehingga dapat memberikan kejelasan bagi para peserta didiknya. Menjelaskan kembali video yang telah dibuat walau tidak efektif namun hal ini dapat melatih public speaking kami sehingga menjadi pengalaman yang baik bagi seorang calon guru.


Analisis artefak pembelajaran

  1. Artefak-artefak pembelajaran mana yang dapat saya jadikan bukti dukung hasil refleksi pengalaman belajar?


  1. Mengapa artefak ini yang saya pilih? 

Artefak-artefak ini saya pilih karena sesuai dengan pengalaman belajar saya selama kuliah PPA I. Artefak yang pertama berupa laporan hasil wawancara dengan pak Anggit selaku wali kelas I SD Negeri Plaosan 1. Artefak kedua berupa rancangan pembelajaran dengan menggunakan UbD dalam pembuatannya. Artefak ketiga adalah video pembelajaran dengan pendekatan culturally responsive teaching (CRT).


  1. Bagian mana dari artefak ini yang mendukung hasil refleksi saya?

Laporan wawancara TaRL sebagai bukti pertama dimana saya melakukan kegiatan ini bersama dengan teman-teman PPL saya. Rancangan pembelajaran menjadi artefak yang saya pilih selanjutnya karena ini merupakan output dari hasil pembelajaran saya sebelumnya yaitu diskusi bersama teman-teman kelompok kecil saya mengenai apa itu understanding by design (UbD). Sementara video pembelajaran berbasis CRT menjadi artefak terakhir karena memang hal tersebut adalah salah satu tugas yang sudah saya buat dibantu oleh teman-teman PPL SD Negeri Plaosan 1.


Rumusan hasil refleksi berupa pembelajaran bermakna

Apabila saya mengajar atau membahas topik ini, dengan mempertimbangkan prinsip pembelajaran bermakna yang berpusat kepada siswa, perubahan apa yang akan saya lakukan?

Apabila saya mengajar atau membahas topik ini, dengan mempertimbangkan prinsip pembelajaran bermakna yang berpusat kepada peserta didik perubahan yang akan saya lakukan adalah dalam membuat rancangan pembelajaran saya akan menggunakan teori understanding by design (UbD) dengan merumuskan tujuan pembelajaran terlebih dahulu lalu membuat asesmen berdasarkan tujuan tersebut dan yang terakhir membuat rincian langkah-langkah pembelajaran yang memuat asesmen yang telah dibuat tadi. Pembelajaran saya usahakan untuk menggunakan pendekatan teaching at the right level (TaRL) dan pendekatan culturally responsive teaching (CRT) sehingga sesuai dengan level kognitif serta budaya peserta didik. Pembagian kelompok akan saya lakukan dengan memperhitungkan jumlah peserta didik sehingga semua akan mendapat kelompok dengan rata dan baik.




No comments:

Post a Comment